Misi Gila Arsenal Gaet Amadou Onana Rp850 Miliar, Tapi…

Misi Gila Arsenal Gaet Amadou Onana Rp850 Miliar, Tapi…

PARADE APPAREL – Klub Liga Inggris, Arsenal mulai melenggangkan misi gila jelang bursa transfer musim dingin 2024 mendatang.

Arsenal kepincut mendatangkan Amadou Onana (Everton) senilai Rp850 miliar pada jendela transfer Januari 2024, tetapi terbentur satu kendala.

The Gunners sebelumnya memang santer dilaporkan ingin menggaet satu striker anyar, tetapi kebutuhan mereka akan gelandang baru juga tak baisa dikesampingkan begitu saja.

Setelah sebelumnya gagal meminang Moises Caicedo dan Romeo Lavia, Arsenal setidaknya masih dapat mengamankan Kai Havertz, Jorginho dan Declan Rice dalam 12 terakhir.

Hanya saja, situasi lini tengah Meriam London menjadi memanas setelah Thomas Partey terus menerus menderita cedera sehingga posisi ini rawan personil.

Dilansir dari Football London, Arsenal mulai menarget sosok gelandang Everton, Amadou Onana.

Nama lain ada dari Fulham yakni Joao Palhinha dan Douglaz luiz berasal dari Aston Villa.

Dilansir dari CIES Football Observatory, valuasi Oanan berada di angka 50 juta euro atau sekitar Rp849,5 miliar.

Mahar ini wajib dipenuhi oleh Arsenal jika serius ingin mendaparkan jasa sang pemain.

Gelandang serbabisa itu sebelumnya dibeli The Toffees pada tahun 2022 lali senilai 33 juta pounds, tentu Everton pasti akan meminta harga yang tidak murah.

Perawakan tinggi, berfisik kuat dan masih berusia 22 tahun membuat sosok Onana pastinya dapat menggantikan Thomas Partey, yang akan segera dibuang Mikel Arteta.

Namun, ada satu kendala bagi Arsenal apabila klub asal London itu memang berminat untuk menggondol gelandang Everton, Amadou Onana ke Emirates pada 2024 mendatang.

Tekad Arsenal untuk mendatangkan sosok Amadou Onana pada bursa transfer musim dingin 2024 tampaknya terbentur dengan masalah Financial Fair Play (FFP).

Dengan demikian, The Gunners tentu harus membuat keputusan berat dengan mendepak beberapa pemainnya agar tetap mematuhi aturan FFI sebelum transfer dimulai.

Untung saja, ada beberapa nama yang memang sudah dikaitkan bakal angkat kaki dari Emirates Stadium dalam waktu dekat ini, seperti Jakub Kiwior dan Jorginho.

Namun, ada satu nama yang diperkirakan akan dijual karena adanya alasan spesifik, yaitu Eddie Nketiah yang terus menerus menjadi pilihan kedua The Gunner di ujung tombak setelah Gabriel Jesus.

Mengingat Eddie Nketiah merupakan produk akademi Arsenal, berapa pun hasil penjualan sang pemain pastinya dihitung sebagai keuntungan murni dalam hal pembukuan FFP.

Dijualnya striker asal Inggris itu juga tak lepas dari alasan bahwa Arsenal ingin merekrut striker baru pada bursa transfer Januari 2024.

Salah satu bomber yang tengah diincar The Gunners adalah penyerang Brentford, Ivan Toney, saat ini masih menjalani larangan bermain buntut kasus berjudi.

Bomber 27 tahun itu kiranya baru dapat bermain lagi pada Januari mendatang yang mana The Bees juga bersedia menjual Toney.

Ivan Toney membuktikan dirinya sebagai salah satu striker tajam di Liga Inggris dengan mencetak 20 gol pada 2022/2023 lalu dan menjadi top skor kedua Premier League di belakang Erling Haaland dan Harry Kane.

Jika Ivan Toney mampu mencetak gol sebanyak itu di Brentford yang dianggap sebagai tim gurem, striker asal Inggris itu dapat menjaringkan gol lebih banyak lagi apabila membela tim dengan pemain berkualitas, seperti Arsenal.

 

 

 

Ramadhan Sananta Diburu Klub Kasta Tinggi Liga Eropa

Ramadhan Sananta Diburu Klub Kasta Tinggi Liga Eropa

PARADE APPAREL – Bomber Timnas Indonesia, Ramadhan Sananta kini tengah menjadi icaran serius salah satu klub kasta tinggi di Liga Eropa.

Ramadhan Sananta mulai bersinar sejak memperkuat PSM Makassar, debutnya di Timnas Indonesia, hingga hijrah ke Persis Solo.

Klub sepak bola kasta tertinggi Liga Makedonia Utara, FC Tikves Kavadarci menjadi satu-satunya peminat serius sang striker.

BACA JUGA : Chelsea Siap Depak 7 Pemain Demi Gaet Gyokeres

Kabar tersebut dikonfirmasi langsung oleh Gabriel Budi selaku agen dari Ramadhan Sananta. Pihaknya mengaku dapat tawaran dari klub luar negeri tersebut.

“Striker Timnas Indonesia Ramadhan Sananta (21/FW) diminati salah satu tim kasta teratas Liga North Macedonia, yakni FC Tikves Kavadarci,” terang akun Twitter @idn_abroad.

“Ketika kami berbincang dengan Agen Sananta. Om Gabriel Budi, ia membenarkan tentang rumor Sananta diminati tim North Macedonia tersebut.” imbuhnya.

BACA JUGA : BONCOS POL! Segini Kerugian Manchester United Usai Terdepak dari Liga Champions

“Hal ini juga andil dari eks pemain asing Liga Indonesia dan Bahrain, yakni Goran Ganchecv. Goran yang saat ini jadi pelatih salah satu tim Nortg Macedonia memberikan referensi dan yakni dengan kualitas Sananta.”

“Tetapu saat ini Sananta masih under contract dengan Persis Solo, kami menghormatinya. Kesepakatan kedepannya akan bergantung pada semua pihak,” terang Gabriel Budi.

Ketika klub Eropa FC Tivkes Kavadarci menyatakan minatnya kepada Ramadhan, penggemar Indonesia justru tidak terima samh striker berlabung ke Madoniqa Utara.

BACA JUGA : Cristiano Ronaldo & 6 Nama Pancingan Ole Gunnar Solskjaer: 1 Bersinar, Yang Lain Tenggelam?

Pasalnya, meski berada di Eropa, tetapi Liga Makedonia Utara tak terlalu bagus. Mereka lebih setuju jika Ramadan berlabuh ke Liga Thailand yang sudah jelas kualitasnya.

Ngaco aja disuruh main di liga Makedonia. Kalo emang hebat mah minimal Thailand. Basna aja bisa main di Thailand dan sempet reguler. Igbonefo juga masa prime-nya main di Thailand,” ungkap akun Twitter @Kuky**.

“Ngapain kalo cuman cadangan, mending coba tembusin line up Thailand aja. Ngebet banget (ke Eropa), belajarlah dari Egy sama Witan,” timpal akun Twitter @Selfish**.

BACA JUGA : Eksodus Massal! Man United Obral Pemain Bintang di Januari 2024

“Better Thailand atau Vietnam, atau Korea lah,” komentar lainnya dari akun @hallofe**.

“Sebaiknya cari klub Asia Tenggara dulu sih, tapi yang main reguler di ajang AFC Cup/Liga Champions Asia,” usul dari akun @Samsul**.

“Makedonia negara spesialis terbantai, ngaco aja agennya kalo sampe abroad ke sana,” sindir pemilik akun Twitter @guard**.

BACA JUGA : Ibrahimovic Bersiap Manajeri AC Milan Gantikan Stefano Pioli!

“Kalau memang klub itu niat dan yakin ya silahkan beli pake fee transfer, kalau cuma mau gratisan nanti malah jadi cadangan kayak yang sudah-sudah,” ungkap @penjualmi**.

“Harus ada klausul menit bermain dulu sih yang terpenting,” usulan lainnya dari akun @rhnMuham**.

Meski begitu, pembahasan ini hanya sebatas kalangan penggemar saja. Sosok Ramadhan Sananta sendiri belum buka suara terkait minat klub Makedonia Utara padanya.

Chelsea Siap Depak 7 Pemain Demi Gaet Gyokeres

Chelsea Siap Depak 7 Pemain Demi Gaet Gyokeres

PARADE APPAREL – Rumor transfer klub Liga Inggris, Chelsea dilaporkan akan mendepak 7 pemain dan sodorkan mahar mahal untuk menggaet Viktor Gyokeres.

Chelsea diketahui sedang dalam inkonsistensi performa, di mana telah mengalami tujuh kekalahan dalam 16 pertandingan di Liga Inggris.

Hasil ini membuat Chelsea berada di peringkat ke-12 dengan torehan 19 poin saja di papan klasemen Liga domestik.

Hal ini membuat Mauricio Pochettino jadi sorotan karena belum berhasil membawa Chelsea ke masa jaya.

Alhasil, Pochettino dikabarkan tengah serius merombak skuad utamanya agar bisa bangkit dari keterpurukan pada musim 2023/2024 ini.

Bahkan Pochettuno siap mendepak sebanyak 7 pemain yang dianggap tak memberikan dampak untuk tim utama.

Dilansir dari Team Talk, ketujuh pemain tersebut ialah Noni Madueke Trevoh Chalobah, Armando Broja, Marc Cucurella.

Kemudian ada Alex Disasi, Ian Maatsen dan Malo Gusto yang bakal dijual kemungkinan dalam dua jendela transfer berikutnya.

Pochettino berencana menjual tujuh pemain tersebut dan uang yang didapatkannya digunakan untuk membeli pemain baru.

Selain mendepak 7 pemain, Chelsea dikabarkan siap menggelontorkan dana fantastis untuk Viktor Gyokeres.

Chelsea saat ini juga tengah getol mencari pemain baru, salah satu yang diincarnya adalah Viktor Gyolkeres dari Sporting CP.

Viktor sebelumnya bergabung dengan Brighton, namun beberapa kali dipinjamkan ke klub lain seperti Swansea, Coventry dan lainnya.

Namun akhirnya kini Viktor Gyokeres bergabung dengan Sporting CP dan menunjukkan kualitasnya di Portugal.

Tercatat dirinya telah mencetak 15 gol dan tujuh assist dalam 18 penampilannya di semua kompetisi bersama Sporting CP.

Namun klun sempat mengumumkan bahwa pemain berusia 25 tahun itu memiliki klausul pelepasan senilai 100 juta euro.

Kebetulan Chelsea sendiri minat untuk mendatangkannya, apalagi karena Viktor dulunya bermain di Liga Inggris maka tak akan sulit untuk kembali beradaptasi.

Akan tetapi Chelsea harus siap menggelontorkan dana dengan kocek dalam yakni sebesar 100 juta euro untuk memboyongnya.

Selain itu mendapatkan Viktor Gyokeres tentunya juga tak akan mudah karena The Blues harus bersaing dengan klub lain.

Pasalnya, Arsenal juga dikabarkan memiliki minat yang sama.

BONCOS POL! Segini Kerugian Manchester United Usai Terdepak dari Liga Champions

BONCOS POL! Segini Kerugian Manchester United Usai Terdepak dari Liga Champions

PARADE APPARELMancheseter United terdepak dari Liga Champions 2023/2024 setelah digulung tipis oleh Bayern Munchen, Selasa (12/12/23) malam waktu setempat.

Tipis saja, Setan Merah kalah 0-1 dari sang raksasa Jerman gegara gol semata wayang Kingsley Coman pada menit ke-70.

Dengan hasil tersebut, Manchester United finis di posisi buncit klasemen Grup A dengan raihan 4 poin.

Dari 6 pertandingan yang telah dilalui, Bruno Fernandes cs hanya memenangkan satu di antaranya. Sisanya, berakhir dengan 1 kali imbang dan 4 kekalahan.

Sementara itu, Bayern Munchen dan Copenhagen lolos ke 16 besar, sedangkan Galatasaray lengser ke Liga Europa.

Tak hanya reputasi, Manchester United juga kehilangan cukup banyak cuan usai tersingkir dari Liga Champions 2023/2024.

Dilansir dari Manchester Evening News mencatat, Man United kehilangan sedikitnya 8,25 poundsterling (Rp161,5 miliar) karena tidak berhasil lolos ke 16 besar.

Lalu untuk perempat final, mereka kehilangan 9,1 juta poundsterling (Rp178,1 miliar) dan semifinal 10,7 juta pounds (Rp209,5 miliar).

Lantas, jika berhasil menjadi juara, Manchester United bisa saja mengantongi hadiah total 58,6 juta poundsterling (Rp1,14 triliun).

Lebih lanjut, Manchester United juga kehilangan cuan yang cukup signifikan karena finis di peringkat 4 grup dan tidak tampil di Liga Europa.

Padahal, jika lengser ke Liga Europa, mereka masih bisa mengantongi sejumlah uang berkat partisipasinya di fase play-off.

Sebagai informasi, setiap tim yang bermain di knockout play-off mendapat 430 ribu poundsterling atau senilai Rp8,4 miliar.

Jumlah hadiah yang mungkin didapat Manchester United pun bisa bertambah seiring partisipasi mereka yang makin jaug di Liga Europa.

Jika berhasil melewati knockout stage, sampai di final dan memenangkan turnamen, mereka akan meraup hampir 13 juta poundsterling (Rp254,7 miliar).

Meski gagal cuan banyak, Manchester United tentu saja tidak pulang dengan tangan kosong.

Sebagai tim yang finis di posisi buncit klasemen grup, mereka digadang-gadang sudah mengantongi 16,5 juta poundsterling (Rp323 miliar).

Adapun rinciannya, 800 ribu poundsterling (Rp15,6 miliar) ditambah 2,4 juta poundsterling (Rp47 miliar) untuk satu kemenangan.

Jumlah tersebut pun masih ditambah 13,3 juta poundsterling (Rp260,5 miliar) untuk partisipasi mereka di putaran grup.

Namun kini Manchester United harus kehilangan peluang meraup uang hadiah tersebut lantaran mereka sudah terhempas dari Liga Champions 2023/2024.

Di sisi lain, klub juga harus berjuang lebih keras untuk mematuhi ketentuan Financial Fair Play, padahal Erik ten Hag pada waktu yang bersamaan juga ingin merombak skuadnya.

Sekarang sudah tidak bermain di Liga Champions, Manchester United masih punya PR banyak di kompetisi domestik.

Mereka masih bertahan di Piala FA dan akan menghadapi Wigan Athletic di putaran ketiga awal Januari nanti.

Di Liga Inggris, Manchester United saat ini bertengger di peringkat klasemen dengan 27 poin dari 16 pertandingan.

Sementara untuk Carabao Cup, mereka sudah tersingkir di 16 besar usai ditekuk Newcastle United 3 gol tanpa balas pada awal November lalu.

Cristiano Ronaldo & 6 Nama Pancingan Ole Gunnar Solskjaer: 1 Bersinar, Yang Lain Tenggelam?

Cristiano Ronaldo & 6 Nama Pancingan Ole Gunnar Solskjaer: 1 Bersinar, Yang Lain Tenggelam?

PARADE APPARELCristiano Ronaldo tak kunjung habis, meski terus tergerus usia. Mendekati kepala empat, Ronaldo masih lapar gol dan makin menggila di Liga Arab Saudi musim ini.

Sejak merapat pada Januari 2023 lalu, pemain buangan Manchester United itu telah mengemas 39 gol dalam 46 penampolan bareng Al Nassr.

Saat Al Nassr menggiling Al Riyadh 4-1 beberapa waktu lalu, mantan mesin gol Real Madrid dan Juventus itu telah mengantongi 1.200 pertandingan profesionalnya. Wow!

Meski menyisakan kesan buruk di periode keduanya bersama Manchester United, Ronaldo tetaplah satu di antara legenda milik Setan Merah. Ole Gunnar Solskjaer yang membawa Cristiano Ronaldo kembali ke Old Trafford pada 2021.

Kala itu, CR7 baru saja usai mengembara dengan raksasa Italia, Juventus (2018-2021).

Mudiknya Ronaldo disambut riang gembira fans. Mereka berharap, kehadiran CR7 bisa mendongkrak performa The Red Devils yang letih lesu bak orang kurang darah!

Sayangnya, kebersamaan Ronaldo dan Manchester United tak berlangsung lama. Kedatangan pelatih baru bernama Erik ten Hag membuat Cristiano tak nyaman.

CR7 tak lagi jadi starter. Peraih lima Ballon d’Or itu mulai terbiasa dengan bangku cadangan. Merasa dikerdilkan, perseteruan Cristiano Ronaldo vs Ten Hag pun tak terhindarkan.

Puncaknya, Cristiano Ronaldo menyerang Erik ten Hag dan petinggi klub dalam sebuah wawancara yang menghebohkan.

Tak lama kemudian, MU mendepak kapten Timnas Portugal itu.

Selain CR7, masih ada banyak pemain rekrutan Ole Solskjaer, menukangi MU dari 2018 sampai 2021. Sekadar informasi, total Ole memimpin 168 pertandingan sebagai bos Manchester United.

Pencapaian terbaiknya adalah ketika membawa anak asuhnya finis di posisi kedua Liga Inggris 2020/2021.

Berikut ini beberapa nama rekrutan Ole, baik yang bernasib oke maupun kurang beruntung.

Alex Telles

MU mengeluarkan biaya 15,4 juta pounds demi bek sayap Brasil itu pada Oktober 2020. Dia memiliki beberapa momen yang mengesankan, tetapi akhirnya kesulitan mengeluarkan Luke Shaw dari starting XI.

Telles menghabiskan musim terakhirnya di MU dengan status pinjaman. Lalu, ia bergabung dengan Al Nassr secara permanen di musim panas. Sekarang, dia berteman dengan pemain seperti Cristiano Ronaldo, Sadio Mane dan Aymeric Laporte di Saudi.

Facundo Pellistri

Solskjaer menghabiskan 9 juta pounds guna mendaratkan Pellistri pada 2020. Tapi, anak muda itu tidak pernah tampil di tim senior.

Sebaliknya, Pellistri menghabiskan dua tahun pertamanya sebagai pemain MU dengan status pinjaman di Alaves. Sejak saat itu, ia mendapat lebih banyak peluang di bawah asuhan Ten Hag.

Namun, perjalanan pemain berusia 21 tahun itu masih panjang hingga bisa menjadi starter reguler di Old Trafford. Sanggupkah?

Amad Diallo

Pemain muda lainnya yang datang ketika MU di bawah asuhan Solskjaer adalah Diallo. Pemain sayap asal Pantai Gading ini memainkan sepak bola terbaiknya musim lalu saat dipinjamkan ke Sunderland.

Dia sangat mengesankan sehingga Ten Hag ingin mempertahankannya di skuad tim utama 2023/2024. Sayang, cedera lutut membuatnya absen sepanjang musim.

Tom Heaton

Sebelas tahun setelah meninggalkan MU, Heaton kembali ke Old Trafford pada 2021. Mantan kiper Burnley dan Aston Villa ini sering bertindak sebagai pilihan ketiga dan dia masih berada di skuad United hingga saat ini.

Sayang, karena hanya berkelas ‘ban serep’, Heaton tak banyak memberi kontribusi. Kini, ia hanya tinggal menunggu waktu untuk menua di Carrington.

Jadon Sancho

MU telah mengejar tanda tangan Sancho, dan mencapai kesepakatan pada 2021. Selama masa bermainnya di Borussia Dortmund, Sancho adalah satu di antara pemain sayap paling menggemparkan di Eropa.

Beberapa musim pertamanya sebagian besar tidak konsisten karena kesulitan menunjukkan kelas yang sama seperti yang ia miliki di Bundesliga. Segalanya kemudian menjadi lebih buruk ketika bertengkar di depan umum dengan Ten Hag.

Raphael Varane

Bek berpengalaman asal Prancis ini cukup solid dalam beberapa musim pertamanya di klub. Namun, kadang cedera membuat dirinya tak maksimal.

Maju cepat ke 2023/2024 dan Ten Hag dilaporkan bersedia melepas Varane tahun depan bersama dengan pemain seperti Casemiro dan Sancho.

Cristiano Ronaldo

Rekrutan terakhir Solskjaer sebagai bos MU. Segalanya dimulai dengan sangat baik bagi Ronaldo sekembalinya ke Old Trafford, dengan dua gol yang mengesankan melawan Newcastle dan beberapa momen menarik di Liga Champions.

Meskipun mencetak 24 gol, beberapa pakar mempertanyakan apakah MU akan lebih baik tanpa penyerang legendaris Portugal itu di skuad. Semua itu mencapai titik didih pada 2022.

Ten Hag dan Ronaldo tak saling bertatap muka sejak hari pertama gosip pertengkaran terbuka. CR7 memutuskan berhenti dari kariernya di Eropa setelah meninggalkan MU.

Eksodus Massal! Man United Obral Pemain Bintang di Januari 2024

Eksodus Massal! Man United Obral Pemain Bintang di Januari 2024

PARADE APPAREL – Sedikitnya ada lima pemain bintang klub Liga Inggris (Premier League), Man United yang bakal diobral pada bursa transfer Januari 2024.

Bukan rahasia lagi jika Man United berencana melakukan cuci gudang besar-besaran pada 2024 nanti. Pasalnya gelagat ini sudah ditunjukkan The Red Devils sejak awal musim.

Terlebih lagi dengan bakal hadirnya Sir Jim Ratcliffe ke jajaran manajemen.

Nantinya, para pemain yang akan dilepas secara rugi bertujuan untuk menyeimbangkan keuangan klub.

Di samping itu, hasil penjualan para pemain itu akan digunakan Man United untuk memboyong bintang baru permintaan Erik ten Hag.

Setidaknya ada lima pemain yang akan dijual rugi oleh Setan Merah, siapa saja? Simak ulasannya berikut.

5 Pemain Obralan Man United di 2024

1. Jadon Sancho

Nama pertama yang paling dekat dengan pintu keluar Old Trafford adalah Jadon Sancho.

Sosoknya tidak lepas dari konflik bersama sang manajer, Erik ten Hag, membuat Jadon bakal segera didepak Man United.

Disebutkan juga bahwa Man United hanya mematok di angka 50 juta pounds atau rugi sekitar 25 juta pound saat memboyong Jadon Sancho di musim panas 2021 kemarin.

2. Harry Maguire

Sir Jim Ratcliffe juga akan membiarkan Man United untuk melepas Harry Maguire pada awal 2024 mendatang, meskipun dengan harga murah!

Saat pertama kali didatangkan pada musim panas 2019 lalu, Setan Merah harus merogoh kocek senilai 80 juta Pounds, dan itu membuat Maguire jadi bek termahal di dunia.

Kini ia pun akan dilepas dengan hara miring yakni sekitar 25-30 juta pounds saja. Rumor terkuat pun mengaitkan maguire dengan kepindahan ke West Ham United.

3. Casemiro

Pada musim panas kemarin, Setan Merah berani membayar mahal Casemiro dari Real Madrid dengan biaya transfer 60 juta Pounds.

Semula, biaya itu mampu serasa setimpal dengan performa apik sang pemain dengan berujung gelar Piala Liga Inggris 2022/2023.

Tapi menurunnya performa Casemiro di musim 2023-2024 ini membuat Man United mulai kehilangan fundamental dan berniat menjualnya dengan harga murah ke Arab Saudi.

4. Raphael Varane

Sebelum Casemiro bergabung, Man United terlebih dahulu memboyong Raphael Varane dari Real Madrid dengan biaya 41 juta poundsterling.

Sayangnya sejak diboyong ke Old Trafford, Varane justru lebih banyak berkutat dengan cedera, yang membuatnya jarang tampil bagi Setan Merah.

Kini Varane pun mulai terpinggirkan dan kabarnya meminta hengkang. Man United pun kemudian memasang harga sekitar 20 juta poundsterling saja.

5. Antony

Penampilan inkonsisten Antony membuat Sir Jim Ratcliffe kabarnya menerima jika Man United menjual rugi pemain andalan Erik ten Hag itu.

Saat didatangkan pada 2022 kemarin, Man United harus merogoh kocek 85 juta poundsterling demi membawa Antony ke Old Trafford.

Dengan hasrat memboyong winger baru, bisa saja Man United melepasnya dengan harga murah karena penampilannya yang tak memenuhi standar.

 

Ibrahimovic Bersiap Manajeri AC Milan Gantikan Stefano Pioli!

Ibrahimovic Bersiap Manajeri AC Milan Gantikan Stefano Pioli!

PARADE APPAREL – Menyusul kekalahan AC Milan atas Atalanta di Liga Italia (Serie A) 2023/2024, isu pemecatan Stefano Pioli dari jabatan pelatih mencuat.

Terbaru merebak sosok Zlatan Ibrahimovic yang digadang gantikan sosok Pioli di AC Milan.

Legenda Swedia itu akan dipasangkan dengan Ignazio Abate selaku pelatih tim Primavera I Rossoneri untuk berperan sebagai caretaker kembar.

Isu tersebut dihembuskan oleh La Republica yang mengklaim jika posisi Pioli kini sudah sangat goyah.

Apabila AC Milan kalah lagi melawan Newcastle United di ajang Liga Champions pada Kamis (14/12/23) mendatang, maka besar keyakinan surat PHK akan langsung diberikan kepada pelatih 58 tahun itu.

Kontrak Stefano Pioli sejatinya masih berlaku hingga Juni 2025 dan ia sudah sukses mengantarkan AC Milan meraih Liga Italia 2021/2022, tapi belakangan performa tim anjlok!.

Rossoneri tercatat menelan empat kekalahan pada rangkaian laga terbaru, Cristian Pulisic cs digebuk Atalanta 3-2 pada pekan ke-15 Liga Italia, Minggu (10/12/223) lalu.

Alhasil gap poin dengan Inter Milan dan Juventus sebagai pesaing utama menuju titel Scudetto kian melebar meski AC Milan masih duduk di posisi ketiga klasemen sementara.

Tak heran jika Zlatan Ibrahimovic dikabarkan akan turun gunung, namun dengan jabatan sebagai allentaore sementara usai baru pasiun dari sepakbola profesional musim lalu bersama AC Milan.

Awalnya, Ibrakadabra akan dipromosikan sebagai direksi dengan tugas sebagai penghubung pemain dengan manajemen.

Akan tetapi sepertinya ia malah harus banting stir menggantikan Stefano Pioli.

Penunjukkan Ibrahimovic dan Ignazio Abate sebagai pelatih kepala sementara belum tentu akan membuahkan hasil yang lebih ketimbang Pioli.

Saat ini AC Milan tengah mengalami krisis yang membuat mereka punya kecenderungan kemasukan di sepertiga akhir laga.

Kekalahan dari Atalanta terjadi karena II Diavolo Rosso gagal menghentikan gol back hell cantik Luis Muriel di masa injury time.

Statistik menunjukkan dari 25 total gol yang merobek jala gawang mereka musim ini, 13 di antaranya terlahir di atas menit ke-60, lebih dari 50%

Penghujung laga memang jadi masa yang rawan karena biasanya fisik para pemain sudah mulai terkuras namun AC Milan tetap tidak bisa berlindung di balik alasan ini.

Pasalnya, para pemain lawan juga memainkan pertandingan dalam durasi yang sama. Jika para serdadu Merah-Hitam memang kelelaham, maka kualitas latihan dan ketahanan fisik mereka patut dipertanyakan.

Selain stamina, kekuatan mental juga bisa menjadi alasan kenapa AC Milan begitu mudah untuk dijebol di penghujung laga.

Melawan Atalanta, bisa jadi mereka sudah merasa aman dan puas dengan pulang mengantongi satu poin usai Olivier Giroud dan Luka Jovic menetralkan brace Ademola Lookman.

Atau mereka justru semakin panik dengan tekanan dari kubu tuan rumah. Hal ini terindikasi dengan semakin banyaknya pelanggaran dibuat.

Sejak menit ke-71, total ada enam kartu kuning yang diterima para penggawa AC Milan. Bahkan kapten Davide Calabria diacungi dua kali oleh wasit Federico La Penna sehingga harus diusir keluar lapangan tepat sebelum golden goal Luis Muriel tercipta.

Maka dari itu terdapat PR besar bagi Zlatan Ibrahimovic dan Ignazio Abate atau siapapun nanti yang ditunjuk sebagai ganti Stefano Pioli.

AC Milan adalah tim dengan target juara musim ini di Liga Italia plus bujet belanja besar. Jangan kaget bila memang pemecatan pelatih akan diputuskan di tengah situasi buruk sekarang.

 

10 Jersey Klub Paling Ikonik Sepanjang Masa

10 Jersey Klub Paling Ikonik Sepanjang Masa

PARADE APPAREL – Selain permainan di lapangan, hal lain yang turut menjadi sorotan penggemar sepakbola adalah jersey.

Baik motif, warna, apparel maupun sponsor yang tertera di jersey menjadi hal yang ditunggu banyak pihak pada awal musim. Uniknya, dari banyak jersey, ada beberapa yang ikonik dan diingat orang hingga hari ini.

Ada beragam versi tentang sejarah jersey sepakbola. Orang Inggris menyebutnya sudah ada sejak 1526 ketika Raja Henry VIII berkuasa. Ada yang mengatakan berasal dari Winchester College pada 1840.

Versi lain mengatakan jersy belum digunakan sebelum 1867 ketika sepakbola pada waktu itu hanya dibedakan berdasarkan warna topi dan ikat pinggang.

Namun, sejarah membuktikan bahwa penggunaan sponsor pada jersey klub sepakbola baru dimulai pada 1970-an. Awalnya, hanya sponsor di dada yang diizinkan. Lalu, berkembang dengan sejumlah variasinya.

Hingga hari ini, penulisan sponsor di jersey sudah menjadi hal umum. Bahkan, di beberapa kompetisi ada peraturan khusus tentang hal itu. Contohnya di Liga Champions, yang hanya mengizinkan satu tulisan sponsor di dada ketika pertandingan. Jersey untuk latihan maupun pemanasan harus polos.

Di kompetisi lain seperti Inggris dan Jerman, sponsor juga hanya diizinkan di dada. Tapi, Premier League juga mengizinkan klub menuliskan sponsor di lengan kiri atau kanan.

Hal berbeda justru dianut oleh kompetisi Italia, Spanyol, Prancis, Belanda, Jepang, Thailand hingga Indonesia.

Di negara-negara tersebut klub bebas menampilkan tulisan sponsosr di dada. di Indonesia misalnya. Jersey Bali United menampilkan banyak sponsor, bahkan terlihat seperti seragam Valentino Rossi di MotoGP.

Top 10 Jersey Ikonik

10. Bayern Muenchen dan T-Mobile (2002-sekarang)

Sempat dikenal dengan jersey bertuliskan Opel, Bayern Muenchen menggantinya dengan T-Mobile pada 2002. Meski diprediksi tidak akan lama, fakta justru menunjukkan sebaliknya. FC Hollywood masih setia dengan produk yang sama, meski pemain atau pelatih datang silih berganti.

Selama kurun waktu hampir 20 tahun, Bayern telah menjadi salah satu kekuatan paling dominan di sepakbola Eropa. Dengan T-Mobile, mereka memenangkan 13 gelar Bundesliga dan 2 Liga Champions.

Bastian Schweinsteiger, Philipp Lahm, Michael Ballack, Arjen Robben, Franck Ribery dan Robert Lewandowski hanyalah beberapa dari kekuatan besar yang telah memakai seragam merah yang dihiasi dengan logo T-Mobile putih. Singkatnya, ini adalah bagian pemasaran yang fenomenal bagi perusahaan komunikasi seluler Jerman.

9. Boca Juniors dan Quilmes (1995-2001)

Pada 1995 Boca Juniors menandatangani kesepakatan sponsor dengan Nike dan Quilmes. Nike adalah apparel papan atas asal Amerika Serikat (AS), sementara Quilmes adalah bir Argentina yang dibuat dan berasal dari salah satu kota di Provinsi Buenos Aires, yang juga bernama Quilmes.

Kedua kesepakatan tersebut terbukti abadi karena menjelma menjadi ikon klub. Meski hanya bertahan 6 tahun, terbukti bahwa orang masih mencari jersey klasik Boca bertuliskan Quilmes.

Itu masuk akal karena perusahaan bir selalu menjadi sponsor favorit bagi klub dan suporternya. Sebut saja ketika Chelsea bekerjasama dengan Coors atau Tottenham Hotspur dengan Holsten. Itu terjadi pada dekade 1990-an ketika Liga Premier sedang mencari bentuknya.

8. PSV Eindhoven dan Philips (1981-2016)

Philips berada di jersey PSV Eindhoven selama 35 tahun sebelum digantikan Energie Direct Netherland. Tapi, banyak orang yang salah paham ketika PSV menuliskan Philips di jersey. Mereka menduga itu sponsor. Padahal, PSV adalah singkatan dari “Philips Sport Vereniging” atau Perusahaan Olahraga Philips.

Dekade 1980 dan 1990-an adalah era keemasan sepakbola Belanda dan orang-orang seperti Philip Cocu, Luc Nilis, Romario, Ronaldo, hingga Ruud Van Nistelrooy memakai jersey PSV selama karier gemilang mereka di Eredivisie.

Saat ini, jersey PSV bertuliskan Metropoolregio Brainport Eindhoven. Itu adalah badan pengelola pemerintahan di daerah untuk Kota Eindhoven. Tapi, bukan berarti Philips menghilang. Merek peralatan elektronik itu tetap menjadi nama stadion kandang PSV, Philips-Stadion.

7. Newcastle United dan Newcastle Brown Ale (1994-2000)

Newcastle Brown Ale (NBA) tidak diragukan lagi adalah merek dagang yang paling dicintai dan dikenal yang pernah datang dari Inggris Timur Laut. NBA adalah minuman beralkohol yang sangat populer di daerah yang antara lain membawahi Newcastle itu.

Terpampang di jersey The Magpies, NBA sangat ikonik. Bintang biru dalam cakram sangat serasi dengan jersey Newcastle yang bercorak strip hitam-putih.

6. Ajax Amsterdam dan ABN-Amro Bank (1991-2008)

Tidak diragukan lagi, tulisan sponsor di jersey Ajax Amsterdam pada 1991-2008 berada di luar pakem. Mereka menjadi satu-satunya klub yang tulisan sponsornya vertikal. Itu bertentangan dengan kebiasaan saat itu (maupun sekarang) yang horizontal.

ABN-Amro, yang tertulis di jersey Ajax, adalah bank terbesar di Belanda yang berbasis di Amsterdam, kota tempat Ajax berasal. Keputusan untuk vertikal selalu masuk akal mengingat gaya tradisional jersey Ajax dengan warna merah vertikal di tengah-tengah jersey putih

Mendanai Ajax pada 1990-an benar-benar membuat ABN-Amro populer ke seluruh dunia. Itu adalah era ketika Louis van Gaal menciptakan pemain-pemain hebat Belanda dengan trofi Liga Champions 1994/1995 sebagai puncaknya, yaitu ketika Patrick Kluivert masih berusia 18 tahun menenggelamkan AC Milan di final.

Ketika era Kluivert, Edwin van der Sar, hingga Frank dan Ronald de Boer berlalu, Ajax tetap memproduksi pemain-pemain jempolan dengan jersey ABN-Amro. Mereka punya Rafael van der Vaart, Zlatan Ibrahimovic, Luis Suarez, hingga Daley Blind.

5. Liverpool dan Carlsberg (1992-2010)

Delapan belas tahun tetap menjadi kesepakatan sponsor kaos terpanjang yang dimiliki klub Liga Premier. Carlsberg menggunakan seragam Liverpool sejak awal era sepakbola Inggris yang penuh uang dan sebenarnya bisa bertahan lebih lama jika mereka mau.

Sayang, merek bir asal Denmark tersebut menyerah pada 2010. Liverpool tidak perlu lama mencari sponsor karena setelah itu Standard Chartered Bank datang dengan kontrak yang menggiurkan.

Namun, hingga hari ini Carlsberg adalah logo yang bagus untuk dikenakan di jersey merah berlogo banggau. Ada banyak pendukung The Reds yang hingga detik ini masih mencari jersey retro tersebut dengan berbagai alasan. Salah satunya memori yang sangat banyak.

Di era Carlsberg menjadi saksi Treble 2001, Miracle of Istanbul, hingga keberadaan sosok-sosok hebat seperti Steven Gerrard, Michael Owen, Steve McManaman, Robbie Fowler, Stan Collymore, hingga Rafael Benitez.

4. AC Milan dan Opel (1994-2006)

Milan adalah kota mode di Eropa selain Paris dan Madrid. Tapi, selama 12 tahun, AC Milan justru didanai perusahaan otomotif asal Jerman, Opel. Tulisan perusahaan yang sama juga ada di jersey Bayern Muenchen dan Paris Saint-Germain (PSG) pada periode yang tidak berbeda jauh. Tapi, Milan yang paling ikonik.

Kerjasama Milan dan Opel selama 12 tahun mencapai kesuksesan yang belum tertandingi hingga hari ini. Saat itu, I Rossoneri mengklaim 4 gelar Serie A, 1 Coppa Italia, dan 2 Liga Champions. Pemain seperti Franco Baresi, Paolo Maldini, Alessandro Nesta, Cafu, Andrea Pirlo, Andriy Shevchenko, Kaka, Clarence Seedorf, hingga Jaap Stam mengenakan jersey itu.

Tapi, dengan jersey itu juga Milan sempat mengalami malam yang menyedihkan ketika Carlsberg menjadi otak kemenangan Liverpool di Istanbul.

3. Manchester United dan Sharp (1982-2001)

Banyak pendukung menyukai Manchester United karena ada merek televisi di jersey. Sharp hadir pada tahun-tahun awal Sir Alex Ferguson dan masa ketika Liga Premier baru dimulai.

Kemitraan itu muncul saat perusahaan elektronik Jepang memiliki pabrik di daerah Newton Heath di Manchester pada awal 1970-an. Baik merek maupun klub memiliki ambisi untuk mengambil alih dunia. Hasilnya, tidak perlu diceritakan lagi. Sebab, MU era itu adalah tim terbaik di dunia dengan puncak prestasinya treble winners 1998/1999.

Roy Keane, David Beckham, Eric Cantona, Ryan Giggs, Mark Hughes, Bryan Robson, Peter Schmeichel, Gary dan Phil Neville, hingga Paul Scholes masuk dalam daftar pemain ikonik MU yang sempat mengenakan kaos dengan tulisan Sharp di dada.

2. Fiorentina dan Nintendo (1997-1999)

Kerjasama Fiorentina dengan Nintendo memang sangat pendek. Dimulai pada awal musim 1997/1998 dan berakhir pada akhir musim 1998/1999. Itu hanya 2 musim. Tapi, jersey ungu dengan apparel Fila dan tulisan Nintendo benar-benar membekas di hati para pecinta Serie A hingga hari ini.

Menandai peluncuran konsol N64 di Eropa, Nintendo sengaja memasang iklan di jersey La Viola. Dengan Gabriel Batistuta, Manuel Rui Costa, hingga Francesco Toldo, jersey itu tidak bisa dihapus dalam waktu singkat. Ditambah jersey dengan kerah layaknya polo shirts, seragam Fiorentina era itu benar-benar memiliki kesan jantan.

1. Inter Milan dan Pirelli (1995-sekarang)

Ketika produsen ban asal Italia, Pirelli, mengumumkan kesepakatan sponsorship dengan Inter Milan akan berakhir pada penutupan musim ini, gelombang emosi menyapu komunitas sepakbola dunia. Dalam industri yang semakin terobsesi dengan uang, reaksi itu memberi tahu bahwa Pirelli bukan hanya tulisan di jersey Inter.

Pirelli dan Inter telah menjadi duet yang tak terpisahkan sejak 1995. Selama waktu itu, I Nerazzurri telah memenangkan banyak gelar Serie A dan Liga Champions. Pemain-pemain hebat seperti Paul Ince, Javier Zanetti, Wesley Sneijder, Samuel Eto’o, Adriano, Zlatan Ibrahimovic, hingga Romelu Lukaku telah mewakili kedua institusi tersebut sejak saat itu.

Bukan hanya umur panjang yang menandai keberadaan Pirelli, estetika juga menjadi alasan utama kekaguman orang pada jersey Inter. Jersey strip hitam-biru yang ikonik itu telah dipadukan dengan indah oleh logo yang bersih, bergaya, serta langsung dapat dikenali dari huruf P yang memanjang. Itu dapat diartikan sahabat karib yang kecil itu berlindung di bawah kawannya yang gemuk.

Pirelli kehilangan kontrak karena Inter mencari perbaikan nominal pada kontrak 10 juta pounds per tahun yang berakhir musim panas nanti. Hingga sekarang belum jelas kemana angin berhembus. Tapi, Inter harus berhati-hati karena Suning baru saja membubarkan klub satelitnya yang menjuarai Liga Super China 2020, Jiangsu FC.

Rumor Transfer AC Milan: Pioli Out! Dilema Mike Maignan ke MU atau Chelsea

Rumor Transfer AC Milan: Pioli Out! Dilema Mike Maignan ke MU atau Chelsea

YOGYAKARTA, PARADE APPAREL – Rumor transfer AC Milan makin seru untuk dipantengi, bukan hanya soal pemain tapi manajer Stefano Pioli juga mendapat beragam tekanan.

Belakangan tagar #PioliOut di sosial media santer digaungkan oleh warganet. Hal ini tak lepas dari performa buruk AC Milan.

I Rossoneri takluk di tangan Atalanta pada laga lanjutan Liga Italia (Serie A), Minggu (10/12/2023) dini hari WIB.

Atalanta mengalahkan AC Milan dengan skor 3-2. Tiga gol tim tuan rumah dibukukan oleh Ademola Lookman (38′, 55′) dan Luis Muriel (90+5′).

Di lain sisi, AC Milan hanya sanggup membalas dua gol, melalui sundulan Olivier Giroud (45+3′) dan sontekan Luka Jovic (80′).

BACA JUGA : Juventus Nekat Tumbalkan 2 Pemainnya Demi Koopmeiners dan Rebut Timo Werner

Anak asuh Pioli pun kini semakin jauh dari Inter Milan dan Juventus yang menguasai puncak klasemen Liga Italia dan berebut Scudetto. Sang manajer dianggap gagal memenuhi targetnya.

Maka dari itu, tak heran jika tagar #PioliOut menggema di media sosial. Banyak pihak yang ingin melengserkan jabatan pelatih dan melihta wajah baru yang bisa menyelamatkan Milan.

Football Italia merilis bahwa Stefano Pioli kini sedang dalam pemantauan ketat petinggi klub, yang mengamati kinerja sang pelatih.

Desas-desus ini makin mendekati kenyataa! Andai Milan kembali kalah saat meladeni perlawanan Newcastle United di Liga Champions, kemungkinan besar saat itulah Pioli harus angkat kaki.

Stefano Pioli sendiri dituntut membawa AC Milan lolo ke babak 16 besar Liga Champions. Padahal, misi itu terbilang sulit di tengah kondisi flop tim.

BACA JUGA: 5 Klub Eropa dengan Penjualan Jersey Paling Laris di 2022/2023: Man United Turun Tahta!

Jika AC milan ingin lolos 16 besar Liga Champions, syarat minimal yang harus diraih adalah menang dari Newcastle United dengan skor berapa pun, dan PSG kalah dari Borussia Dortmund.

Dengan tekanan bertubi yang didapat Pioli, kemungkinan ia tidak akan lanjut meracik tim Rossoneri pada musim depan.

Jelas itu akan berdampak pada materi pemain, salah satu pemain yang paling berpotensi hengkang pada bursa transfer adalah Mike Maignan.

Godaan Manchester United bisa saja meluluhkan sang kiper Timnas Prancis tersebut.

Rumor ketertarikan Man United pada Maigan mendekati kenyataan. Foot Mercato melaporkan bahwa Milan sendiri siap menjual sang kiper.

BACA JUGA : Jersey Wah Inter Milan Abad Ini, Desain Lebih Garang & Modern

Masih dalam laporan yang sama, AC Milan tak keberatan jika harus kehilangan Mike Maiganan di 2024 mendatamg. Merekan nilai sang kiper masih bisa digantikan oleh sosok lain.

Namun, Milan kabarnya hanya mau melepas Maiganan dengan mahar fantastis, berhubung sang kiper adalah aset utama tim.

Kabarnya The Red Devil harus membayar sekitar 70 juta euro untuk mendapatkan jasa Mike Maignan. Jika mahar itu tidak disepakati, maka Milan ogan melepasnya.

Bisa juga AC Milan akan melepas Maignan ke klub lain yang berani membayar mahar. Foot Mercato merilis bahwa ada beberapa klub yang juga tertarik pada Mike Maignan.

Sebut saja PSG, Bayern Munchen, bahkan Chelsea juga dilaporkan siap berjuang untuk mendapatkan jasa kiper 27 tahun tersebut.

Kebutuhan Chelsea terhadap kiper baru semakin tinggi. Pasalnya, Robert Sanchez yang saat ini didapuk menjadi kiper utama justru tampil di bawah ekspektasi pelatih.

Kondisi ini ditambah dengan kemungkinan Kepa Arrizabalaga bakal hengkang secara permanen pada akhir musim nanti, saat peminjamannya di Real Madrid berakhir.

 

Juventus Nekat Tumbalkan 2 Pemainnya Demi Koopmeiners dan Rebut Timo Werner

Juventus Nekat Tumbalkan 2 Pemainnya Demi Koopmeiners dan Rebut Timo Werner

YOGYAKARTA, PARADE APPAREL – Rumor transfer klub Liga Italia (Serie A), Juventus dilaporkan akan menumbalkan 2 pemainnya untuk sosok Teun Koopmeiners dan Timo Werner.

Keputusan Juventus bahkan sudah bulan untuk menjual 1 dan 2 pemainnya untuk mendatangkan Koopmeiners dari Atalanta pada bursa transfer mendatang.

Hal ini dikarenakan Si Nyonya Tua masih terus memburu gelandang baru usai ditinggal Paul Pogba dan Nicolo Fagioli.

Melansir dari La Gazzetta dello Sport, Juventus justru langsung menyiapkan langkah untuk mendatangkan pemain berumur 25 tahun itu di Januari mendatang.

Ini disebabkan Atalanta meminta tebusan sekitar 50 juta euro untuk sosok Teun Koopmeiners. Angka tersebut jelas akan memberatkan Juventus.

BACA JUGA: 5 Klub Eropa dengan Penjualan Jersey Paling Laris di 2022/2023: Man United Turun Tahta!

Sehingga, akan ada skenario yang sedang mereka siapkan, yakni menjual Matias Soule, Samuel Iling-Junior atau Kenan Yildiz.

Si Nyonya Tua siap melepas sampai dua pemainnya untuk mendanai transfer Koopmeiners.

Matias sendiri kini tengah dipinjamkan ke Frosinone. Ia sedang diminati oleh Newcastle United dan Crystal Palace. Juventus pun meminta mahar 20 juta euro untuknya.

Sedangkan Samuel Iling-Junior saat ini sedang terpinggirkan dalam skuad Massimiliano Allegri dan bisa dijual.

Dengan kondisi tersebut, Juventus bisa memulangkannya ke Premier League dengan nilai 15 juta euro.

BACA JUGA: Jersey Wah Inter Milan Abad Ini, Desain Lebih Garang & Modern

Sementara itu, Kenan Yildiz diyakini menjadi nama yang paling berat bagi Juventus untuk melepasnya. Namun, mereka bisa menjualnya kalau ada klub yang bersedia menggelontor 30 juta euro.

Bianconeri disebut akan menjual maksimal dua pemain saja untuk memuluskan langkah menggaet Teun Koopmeiners. Bisa jadi, Matias Soule dan Samuel Iling-Junior yang akan mereka tumbalkan.

Rebutan Dapatkan Timo Werner

Peminat Timo Werner untuk bursa transfer musim dingin 2024 diklaim bertambah dengan kembali hadirnya Juventus dan AC Milan ke dalam opsi klub baru sang striker.

Sebelumnya ia sempat dihubungkan dengan comeback ke Liga Inggris menyusul isu ketertarikan dari Manchester United. Namun, bintang RB Leipzig tersebut sepertinya bisa tertarik menjajal Liga Italia.

BACA JUGA: TOKCER! Real Madrid Cuan Rp100 Miliar Penjualan Jersey Bellingham

Timo Werner sudah pernah dikaitkan dengan Juventus maupun AC Milan saat ia masih berbaju Chelsea sampai musim panas 2022 silam.

Hanya saja kepindahan ke dua raksasa negeri pizza tersebut gagal termaterialisasi karema ia memilih pulang ke Leipzig pasca dua musimnya bersama Chelsea dianggap tidak memuaskan.

Meski punya 23 gol plus 21 assist dari total 89 penampilan kompetitif namun Timo Werner banyak dilabeli flop. Padahal ia juga membantu The Blues memenangka tiga trofi internasional termasuk satu Liga Champions.

Dilansir dari Tuttomercato, Juventus dan AC Milan tengah memantau situasi terkini Werner.

Apabila Die Roten Bullen mengizinkan pemain 27 tahun berpaspor Jerman itu pergi dengan kontrak pinjaman pada bursa transfer musim dingin mendatang maka mereka akan bergerak.

Bagi Juventus, Timo Werner bisa menjadi peramai persaingan di lini depan bagi Dusan Vlahovic, Moise Kean, juga Arkadiusz Milik.

Terdengar sulit namun di AC Milan pun tidak ada terlalu banyak ruang untuk langsung menyelinap ke starting XI.

Timo Werner harus saling pepet dengan Olivier Giroud, Luka Jovic, plus Noah Okafor. Beruntun ia cukup versatile karena bisa bermain di tengah maupun melebar.