Jersey adalah kain rajutan yang umum digunakan dalam pembuatan pakaian. Dahulu, sebagian besar kain ini terbuat dari wol, tetapi saat ini lebih umum ditemukan dari bahan katun dan sintetis.
Kaos tersebut memiliki elastisitas yang tinggi dan rajutan yang rapat, menjadikannya kain populer untuk pakaian dalam, kaos, dan pakaian lainnya yang dikenakan dekat dengan kulit. Meskipun tidak terlalu tahan lama atau memiliki sifat insulasi yang kuat, bahan tersebut ideal sebagai lapisan dasar yang dikenakan di bawah pakaian yang lebih tebal dan tahan lama.
Karakteristik Jersey
Kain jersei sangat menyerap dan sangat bernapas meskipun strukturnya yang rapat. Struktur ini memberikan membuat jenis kaos lebih menarik dan intensitas efek ini bervariasi tergantung pada bahan yang digunakan.
Asal Usul dan Sejarahnya
Jersey berasal dari Kepulauan Channel, di mana kain ini digunakan untuk membuat pakaian dalam dan sweater nelayan. Catatan sejarah menunjukkan bahwa rajutan jersei sudah ada sejak Abad Pertengahan, dan secara bertahap mendapatkan popularitas di Eropa Barat selama periode Renaisans dan Pencerahan.
Meskipun sulit menetapkan warisannya, fabric aficionados umumnya menganggapnya berasal dari Inggris. Yang pasti, kain ini dinamai dari pulau Jersey, yang merupakan pulau terbesar di Kepulauan Channel.
Perkembangan Jersey di Dunia Fashion
Pada pertengahan abad ke-19, jersei menjadi kain yang cukup terkenal di Eropa dan Amerika Serikat untuk menjadi bahan default untuk seragam olahraga pria. Namun, hingga abad ke-20, popularitasnya masih tetap terbatas, terutama digunakan dalam pakaian dalam pria dan pakaian atletik atau kerja.
Semuanya berubah pada tahun 1916 ketika desainer mode ikonik Coco Chanel memasukkan kainitu dalam pakaian elegan. Meskipun awalnya terkait dengan pakaian dalam dan seragam olahraga, popularitas desain Chanel membuatnya menjadi sangat dihargai dalam berbagai kategori pakaian.
Dalam waktu singkat, jenis kaos ini membuat jalan masuknya ke berbagai kategori pakaian, termasuk pakaian malam, blus, dan yang paling mencolok, kaos. Salah satu perubahan paling mencolok pada jersey adalah jenis bahan yang paling umum digunakan.
Jenis Bahan dan Proses Produksi
Pada awalnya secara eksklusif dari wol, tetapi saat ini katun adalah bahan yang paling umum digunakan, kadang-kadang dengan tambahan serat sintetis. Proses produksinya pun bervariasi tergantung pada jenis serat yang digunakan. Meskipun mungkin untuk merajut secara manual, proses ini tidak efisien.
Mesin rajut kemudian memutar dan menggabungkan benang untuk menciptakan struktur rajutan khas. Setelah selesai, kain jersey terlihat seperti jaring benang vertikal yang terhubung oleh benang horizontal yang tidak terputar.
Dalam beberapa kasus, benang yang akan digunakan sudah diwarnai sebelum proses pembuatan, sedangkan dalam kasus lain, produsen tekstil mewarnai kain setelah selesai. Tergantung pada bahan yang digunakan, produsen tekstil juga dapat menerapkan bahan pelindung api atau perlakuan finishing lainnya untuk meningkatkan penampilan atau daya tahan kain jersei.