Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Ungkap Ogah Punya Anak

Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Ungkap Ogah Punya Anak

Nama Pratama Arhan sebagai pemain sepak bola Timnas Indonesia, masih terus menjadi sorotan. Kehidupan rumah tangganya bersama sang istri, Azizah Salsha terus menjadi perbincangan warganet.

Telah lima bulan menikah, sejak Agustus 2023 lalu, putri dari anggota DPR RI Andre Rosiade ini ternyata belum ada niatan untuk memiliki momongan.

Padahal Pratama Arhan, sudah beberapa kali berikan kode untuk segera punya anak.

Azizah Salsha selain dikenal sebagai istri pesepak bola Indonesia, ia juga dikenal sebagai selebgram dan seleb TikTok.

Wanita yang kerap disapa Zize ini juga sering kali melakukan live di media sosial.

Dalam live TikTok yang kembali diunggah oleh TikTok @exclusivegenkbah, Kamis (11/1/2024), istri Pratma Arhan ini ungkap alasan belum ingin memiliki momongan.

Nampaknya perempuan kelahiran 2003 ini belum siap untuk memiliki anak, dan memilih untuk menunda hingga dirinya benar-benar berkomitmen untuk memiliki buah hati.

“Udah cocok momong anak, tapi umur saya belum cocok,” ujar istri Pratama Arhan itu dikutip dari video TikTok @exclusivegenkbah.

“Setiap orang kan beda-beda, aku lebih baik punya anak saat aku sudah komit untuk punya anak. Punya anak itu komitmen seumur hidup guys,” tambahnya lagi.

Rupanya prinsip, latar belakang dan lingkungan menjadi sederet alasan Azizah Salsha untuk menunda memiliki momongan hingga dirinya benar-benar siap menjadi seorang ibu.

Meski teman-teman seusianya sudah memiliki anak, istri bek kiri Timnas Indonesia ini tak mau gegabah dalam mengambil keputusan.

“Prinsip dan tujuan orang beda-beda ya, jadi tidak bisa disamaratakan. Background setiap orang tuh beda, lingkungannya beda jadi pemikirannya akan berbeda,” kata wanita yang kerap disapa Zize itu

Buntut Selebrasi Kontroversial, Pesepakbola Israel Ditangkap Aparat Turki

Buntut Selebrasi Kontroversial, Pesepakbola Israel Ditangkap Aparat Turki

Pemain Israel, Sagiv Jehezkel yang membela klub Turki, Antalyaspor diamankan aparat setempat usai menunjukkan pesan diduga mengacu pada perang Israel-Hamas.

Sagiv Jehezkel diduga menyampaikan pesan tersebut ketika melakukan selebrasi gol melawan klub Trabzonspor, pada Minggu, (14/1/2024).

Usai menjebol gawang lawannya, Jehezkel memamerkan pesan yang berada di perban di pergelangan tangan kirinya bertuliskan ‘100 Hari 07/10’.

Pesan itu pun diyakini merujuk pada 100 hari serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang kemudian dibalas oleh Israel dengan membombardir Gaza, Palestina.

Kantor Kejaksaan Antalya kemudian melakukan penyelidikan terhadap Sagiv Jehezkel atas dugaan hasutan kebencian melalui selebrasi tersebut.

“Kami akan terus mendukung rakyat Palestina yang tertindas,” kata Menteri Kehakiman Turki, Yilmaz Tunc di akun Twitter (X), sebagaimana diberitakan AFP, pada Senin, (15/1/2024)

Sementara itu, Antalyaspor mengatakan, pihaknya sudah memecat Jehezkel, dan menyebut bahwa tindakan pemain Israel itu bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut di Turki.

Federasi Sepak Bola Turkey (TFF) turut mengutuk perilaku Jehezkel yang menurut mereka sama sekali tidak dapat diterima.

“Keputusan Antalyaspor untuk mengeluarkan pemain tersebut dari timnya adalah keputusan yang tepat,” demikian keterangan TFF.

Sebagai informasi, serangan besar-besaran yang dilakukan Israel terhadap Palestina telah menjadi sorotan di berbagai belahan dunia.

Setidaknya, sebanyak 23.968 orang di Palestina tewas akibat peristiwa itu, yang sebagian besarnya merupakan perempuan dan anak-anak.

Sejak dimulainya serangan Israel-Hamas, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang merupakan pendukung perjuangan Palestina sejak lama, telah berulang kali menggambarkan Israel sebagai negara teroris, dan menyebut Hamas sebagai kelompok ‘pembebas’.

Pada Jumat lalu, Afrika Selatan mengumumkan telah mencopot kapten timnas Piala Dunia Kriket U19, David Teeger karena khawatir menjadi sasaran pengunjuk rasa karena pandangannya yang pro-Israel.

Kriket Afrika Selatan (CSA) mengatakan, mereka telah mendapat informasi bahwa protes terkait konflik itu kemungkinan besar akan menargetkan lokasi turnamen akhir bulan ini.

5 Jersey Aneh Klub Sepak Bola di Dunia

5 Jersey Aneh Klub Sepak Bola di Dunia

Hampir seluruh klub sepakbola dunia mencoba membuat jersey timnya sebagus mungkin. Selain menjadi identitas, jersey juga bisa menjadi kebanggaan pemain yang mengenakannya. Tetapi, ada juga lho klub yang membuat jersey timnya dengan desain aneh seperti sepuluh klub ini.

Dalam sepakbola, jersei memang melambangkan sebuah identitas dari tim dengan pemilihan warna dan desainnya. Maka dari itu hampir seluruh klub sepakbola dunia akan berlomba-lomba untuk membuat seragam dengan desain yang bagus dan terlihat mewah agar para pemainnya semakin merasa bangga dengan tim yang ia bela.

Namun, tidak semua klub kok yang berpikiran seperti itu. Ada juga klub sepak bola dunia yang justru membuat jersey timnya dengan desain yang aneh.

Kebutuhan sponsor merupakan salah satu alasan dibalik pembuatan jersey aneh tersebut. Akan tetapi, satu yang pasti, jersey dengan desain unik itu berhasil mencuri perhatian.

Berikut 5  jersey klub sepakbola dunia dengan desain anehnya

1. Caribous of Colorado (1978)

Dengan tambahan adanya-adanya rumbai-rumbai di bagian dada dan sentuhan warna cokelat pada jersey Caribous of Colorado ini, hal tersebut semakin memperlihatkan gaya khas Amerika Selatan.

2. La Hoya Lorca (2013)

Dilaporkan bahwa La Hoya Lorca membuat jersey unik pada musim 2013/14 ini hanya untuk kebutuhan sponsor. Mereka membuat jersey dengan desain bergambar kacang polong

3. 1860 Munich (2010)

Jersey ini memiliki dua sisi yang bisa dipakai, yakni bagian luar dan dalemnya. Salah satunya bercorak garis hijau dan emas, sementara sisi lainnya bergambar tokoh-tokoh. Jersey tersebut ternyata dibuat untuk merayakan ulang tahun klub yang ke-150.

4. Atletico Madrid (2004)

Jersey Atletico Madrid pada tahun 2014 ini merupakan salah satu jersey paling aneh di dunia. Kabrnya jersey tersebut didesain untuk mempromosikan film Spiderman 2 yang tengah naik populer saat itu.

5. Getafe (2009)

Getefe menjai klub kedua La Liga yang mempromosikan sebuah produk dalam jerseynya. Ya, itu adalah salah satu makanan cepat saji yang bermarkas di Amerika Serikat. Jersey tersebut memiliki desain unik di dalamnya yang berdesai gambar wajah seorang raja. Gambar tersebut akan terlihat jika seorang pemain berselebrasi dengan menutup wajahnya.

Selain Shin Tae yong, Ini Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari 1950

Selain Shin Tae yong, Ini Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari 1950

Setiap pelatih timnas Indonesia membawa cerita, mimpi, dan gaya unik mereka sendiri. Dari pelatih lokal yang memahami dengan mendalam budaya dan karakter pemain kita, hingga pelatih asing yang membawa metode dan perspektif baru, mereka semua memiliki satu tujuan: membawa kejayaan bagi Indonesia.

Mereka bukan hanya merancang strategi, tetapi juga merangkai mimpi, membangun semangat, dan menanamkan tekad baja di setiap pemain yang mereka bimbing.

Artikel ini akan membahas sekaligus mengenang para pelatih timnas Indonesia yang telah berjasa dalam melatih dan membawa timnas ke mancanegara. Siapa saja para pelatih timnas Indonesia yang fenomenal? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Sejarah Awal Kepelatihan Timnas Indonesia

Sejak terbentuknya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada tahun 1930, cita-cita untuk memiliki tim nasional yang tangguh sudah tertanam dalam hati bangsa.

Namun, perjalanan untuk mencapai visi tersebut tidaklah mudah dan membutuhkan perjuangan serta dedikasi dari banyak pihak, termasuk para pelatih awal yang membentuk fondasi timnas. Kira-kira, siapa ya pelatih timnas pertama di Indonesia?

Pelatih Pertama dan Tantangan Awal: Choo Seng Quee

Mungkin ZALORAns sudah tahu atau bahkan belum tahu pelatih pertama timnas Indonesia. Sosok pelatih pertama timnas Indonesia adalah Choo Seng Quee atau yang kerap dipanggil dengan “Uncle Choo” yang berasal dari negeri Singa, Singapura.

Ditunjuk pada awal tahun 1950-an, Choo Seng Quee membawa timnas Indonesia ke turnamen internasional pertamanya. Tantangan yang dihadapi tidaklah ringan, mengingat kondisi sepak bola Indonesia yang masih dalam tahap perkembangan dengan fasilitas dan infrastruktur yang terbatas.

Choo Seng Quee dikenal sebagai pelatih yang disiplin dan tegas, serta memiliki pendekatan yang inovatif untuk masa itu. Ia berhasil menanamkan nilai-nilai penting seperti kerjasama tim, disiplin, dan taktik permainan yang solid. Meskipun hasil yang dicapai pada masa awal belum memuaskan, pengaruhnya terhadap mentalitas dan semangat juang para pemain sangatlah besar.

Era Pelatih 1970-an Hingga 1980-an

Kesadaran akan pentingnya prestasi di kancah internasional membuat PSSI mencari pelatih-pelatih yang memiliki pengalaman dan wawasan global. Salah satu pelatih yang menjadi sorotan pada era ini adalah Wiel Coerver, seorang pelatih asal Belanda yang dikenal dengan metode latihannya yang inovatif.

Wiel Coerver memperkenalkan “Coerver Method,” sebuah pendekatan yang fokus pada pengembangan teknik individu dan keterampilan dasar pemain. Metode ini menekankan pentingnya penguasaan bola dan kemampuan individu yang baik sebagai dasar permainan yang efektif.

Di bawah bimbingannya, para pemain timnas mendapatkan pelatihan intensif yang berbeda dari metode sebelumnya. Adapun masuknya pelatih asing seperti Wiel Coerver tentu membawa angin segar sekaligus dampak yang positif pada perkembangan teknis dan taktik timnas.

Salah satu pencapaian penting pada era ini adalah keberhasilan timnas Indonesia dalam meraih medali perunggu di ajang Asian Games 1979 di Bangkok. Prestasi ini menjadi bukti bahwa metode pelatihan yang diterapkan mulai membuahkan hasil dan memberikan harapan baru bagi sepak bola Indonesia.

Tidak hanya Coerver, pelatih asing lainnya yang memberikan kontribusi signifikan adalah Ivan Toplak dari Yugoslavia. Toplak membawa pendekatan disiplin dan strategi permainan yang lebih terorganisir.

Selain pelatih asing, kontribusi kemenangan timnas pada era 1970-an hingga 1980-an tidak lepas dari salah satu pelatih lokal timnas yaitu Endang Witarsa yang dikenal sebagai salah satu pelatih lokal terbaik pada masanya.

Di bawah bimbingan Endang Witarsa, timnas Indonesia berhasil memenangkan Piala Kemerdekaan pada tahun 1984, sebuah turnamen yang diikuti oleh beberapa negara Asia Tenggara.

Kepelatihan di Era 1990-an

Di era 1990-an, Indonesia mulai lebih serius dalam mempersiapkan timnas untuk berbagai ajang internasional. Salah satu langkah signifikan yang diambil adalah merekrut pelatih asing dengan reputasi baik dan pengalaman internasional.

Di antara pelatih yang datang pada era ini, ada beberapa nama yang memberikan dampak signifikan, salah satu pelatih asing yang cukup terkenal adalah Anatoli Polosin dari Rusia.

Di bawah bimbingannya, timnas Indonesia berhasil memenangkan medali emas di SEA Games 1991 yang diadakan di Manila. Kemenangan ini sangat bersejarah, mengingat ini adalah medali emas pertama Indonesia dalam cabang sepak bola di ajang SEA Games setelah penantian panjang.

Selain pelatih asing, pelatih lokal juga mulai menunjukkan kemampuannya dalam mengelola timnas. Nama-nama seperti Danurwindo dan Benny Dollo menjadi terkenal di kalangan pecinta sepak bola Indonesia. Mereka membawa pendekatan yang berbeda dengan memadukan gaya permainan lokal dengan strategi modern yang mereka pelajari dari pelatih asing.

Meskipun ada banyak perubahan positif, era 1990-an juga tidak terlepas dari berbagai tantangan. Salah satu masalah utama yang dihadapi adalah kurangnya infrastruktur yang memadai untuk mendukung perkembangan sepak bola.

Selain itu, tekanan dari media dan publik yang tinggi juga menjadi tantangan tersendiri bagi pelatih dan pemain.

Walaupun menghadapi berbagai tantangan, era 1990-an juga mencatat beberapa pencapaian penting. Selain kemenangan di SEA Games 1991, timnas Indonesia juga menunjukkan performa yang cukup baik di ajang Piala Tiger (sekarang Piala AFF) yang pertama kali diadakan pada tahun 1996.

Di turnamen tersebut, Indonesia berhasil mencapai babak semifinal, menunjukkan bahwa timnas mampu bersaing dengan negara-negara kuat di Asia Tenggara.

Perkembangan Kepelatihan di Awal 2000-an

Untuk membawa angin segar dalam sistem kepelatihan, PSSI merekrut beberapa pelatih asing dengan reputasi internasional.

Salah satu pelatih yang terkenal pada periode ini adalah Ivan Kolev dari Bulgaria. Kolev, yang mulai melatih timnas pada tahun 2002, dikenal dengan pendekatan taktiknya yang disiplin dan fokus pada pengembangan teknik dasar pemain.

Selain Kolev, beberapa pelatih asing lainnya yang pernah menangani timnas di awal 2000-an adalah Peter Withe dari Inggris dan Alfred Riedl dari Austria. Peter Withe, yang sebelumnya sukses melatih timnas Thailand, membawa harapan besar bagi Indonesia.

Di bawah asuhannya, Indonesia mencapai final Piala AFF 2004, menunjukkan bahwa timnas memiliki potensi besar untuk bersaing di tingkat regional.

Selain merekrut pelatih asing, PSSI juga fokus pada peningkatan kualitas pelatih lokal. Program pelatihan dan sertifikasi internasional mulai digalakkan untuk memastikan bahwa pelatih-pelatih lokal memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melatih timnas.

Pelatih seperti Rahmad Darmawan dan Aji Santoso muncul sebagai hasil dari program ini, membawa gaya kepelatihan yang lebih modern dan metodis.

Namun, tidak semua berjalan mulus di awal 2000-an. Tantangan terbesar yang dihadapi adalah inkonsistensi dalam manajemen PSSI dan seringnya pergantian pelatih.

Kurangnya kestabilan ini sering kali mengganggu ritme timnas dan membuat sulit untuk membangun fondasi yang kuat. Selain itu, masalah internal dalam PSSI dan kurangnya dukungan infrastruktur juga menjadi penghalang dalam upaya peningkatan kualitas kepelatihan.

Pelatih Timnas di Era Modern (2010-an hingga sekarang)

Dari tahun 2010-an hingga sekarang, beberapa pelatih datang dan pergi, membawa pendekatan dan filosofi masing-masing untuk meningkatkan performa timnas Indonesia. Adapun beberapa pelatih timnas di era modern di antaranya yaitu,

Alfred Riedl (2010-2011, 2013-2014, 2016)

Salah satu pelatih yang meninggalkan jejak kuat di timnas Indonesia adalah Alfred Riedl yang berhasil membawa Indonesia ke final Piala AFF 2010 dan 2016.

Luis Milla (2017)

Luis Milla, mantan pemain dan pelatih asal Spanyol, membawa pendekatan baru ketika ia mulai melatih timnas Indonesia pada tahun 2017. Dalam bawahannya, timnas Indonesia menunjukkan peningkatan dalam hal taktik dan teknik walau di beberapa turnamen belum maksimal.

Simon McMenemy (2019)

Pelatih asal Skotlandia, Simon McMenemy, mengambil alih timnas pada awal 2019. Namun sayangnya ia diberhentikan karena hasil yang kurang memuaskan pada kualifikasi Piala Dunia dan Piala AFF.

Shin Tae-yong (2020- sekarang)

Pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, adalah nama besar berikutnya yang menangani timnas Indonesia. Dengan rekam jejak melatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018, Tae-yong membawa harapan besar bagi kebangkitan sepak bola Indonesia.

Jersey Barcelona Edisi The Rolling Stones Dibanderol Puluhan Juta

Jersey Barcelona Edisi The Rolling Stones Dibanderol Puluhan Juta

Jersey FC Barcelona X The Rolling Stones sudah dinantikan para penggemar.

Jersey yang rencananya akan dikenakan Ilkay Gundogan dkk pada El Clasico di Estadi Olimpic Lluis Companys akhir pekan nanti (28/10) itu ternyata laris manis.

Jersey tersebut dijual ke publik pada Senin (23/10) waktu setempat. Sebanyak 1.899 jersey dengan logo ikonik bibir dan lidah khas The Rolling Stones ludes terjual.

Bukan tanpa alasan mengapa pihak klub hanya memproduksi 1.899 buah jersey. Hal ini mengacu pada tahun berdirinya klub asal Catalan itu.

Jersey tersebut dibanderol dengan harga EUR 399,99 (Rp 6,75 juta).

Selain itu, ada pula jersey yang lebih eksklusif karena bertanda tangan 11 pemain Barcelona.

Dibanderol dengan harga yang sangat mahal, yakni EUR 3 ribu (Rp 50,6 juta), jersey tersebut juga habis terjual.

Meski begitu, untuk mengobati kekecewaan para penggermarnya yang belum kebagian, pihak klub juga meluncurkan Barca X Rolling Stones Capsule.

Di antaranya T-shirt, bucket hat, syal, hoodie, hingga jaket bomber dengan logo Rolling Stones.

”Kita akan menjalani momen ikonik dan tak akan terulang di El Clasico berikutnya. Kami bangga kali ini bisa mengguncang dunia sponsorship olahraga,” kata Wakil Presiden Bidang Pemasaran Barcelona, Juli Guiu seperti dilansir Diario AS.

Sementara itu, Wakil Presiden Kemitraan Spotify, Marc Hazan menyatakan bahwa ini merupakan suatu kehormatan bagi Spotify karena bisa memberikan ruang untuk band lengendaris The Rolling Stones pada jersey Barcelona.

”Hanya Spotify yang bisa membawa Rolling Stones ke panggung global, salah satu dari sedikit panggung yang belum pernah mereka mainkan!” katanya.

5 Jersey Sepakbola Termahal di Dunia, Capai Rp 2 Miliar

5 Jersey Sepakbola Termahal di Dunia, Capai Rp 2 Miliar

Jersey atau kostum menjadi bagian penting bagi tim sepak bola, berikut ulasan tentang jersey termahal di dunia.

Jersey adalah sarana yang paling jelas untuk mengidentifikasi tim. Setiap tim memiliki desain dan warna jersey yang unik, sehingga para pemain, wasit, dan penonton dapat dengan mudah membedakan tim yang sedang bertanding.

Jersey juga membantu mengidentifikasi pemain secara individu. Setiap pemain memiliki nomor punggung yang tercetak di jersey mereka, sehingga penonton dan ofisial pertandingan dapat mengenali pemain dengan mudah. Ini juga membantu penggemar untuk mendukung pemain favorit mereka.

Lantas jersey siapa yang tercatat sebagai jersey termahal dunia? Sebelum membahasnya, Parade Apparel memberi informasi terlebih dahulu bahwa jersey dapat menjadi media promosi sponsor.

Jersey sering kali mencantumkan logo, nama, dan sponsor klub sepak bola. Hal ini membantu dalam promosi klub dan sponsor, serta membangun kesadaran merek. Seiring waktu, jersey dapat menjadi lambang identitas klub yang ikonik.

Sudah tentu jersey sepak bola dirancang untuk memberikan kenyamanan dan fungsionalitas bagi pemain. Bahkan, jersey biasanya dirancang dengan kemampuan “bernapas”, sehingga pemain tidak kepanasan selama pertandingan.

Tim sepak bola membuat desain jersey dengan sedemikian rupa agar terlihat modis dan memuaskan para fans. Jersey sepak bola dibuat bukan hanya untuk menghiasi tubuh para pemain. Ada juga jersey yang dibeli koleksi karena bernilai barang bersejarah.

Memiliki harga yang tinggi, jersey bekas para pemain bola ternama ini berhasil terjual dengan harga yang fantastis di pelelangan. Jersey-jersey itu lalu tercatat sebagai jersey termahal di dunia.

Berikut lima jersey legenda sepak bola termahal di dunia.

1. Jersey terakhir milik Zinedine Zidane di Madrid

Sebagai legenda sepak bola dunia, sudah sepantasnya barang yang dipakai Zidane di atas lapangan menjadi benda yang dinilai bersejarah. Inilah yang terjadi pada jersey terakhir yang ia gunakan sebagai pemain Real Madrid sebelum akhirnya memutuskan pensiun.

Dalam sebuah pelelangan, jersey milik gelandang keturunan Aljazair-Perancis ini terjual nyaris 5.000 poundsterling atau lebih dari Rp93 juta saat itu.

2. Jersey Santos milik Pele

Jersey termalah di dunia selanjutnya adalah jersey legenda sepak bola Pele saat bermain untuk Santos. Setelah 18 musim mengenakan segaram Santos, banyak hal yang diciptakan oleh sang legenda sepak bola Brasil ini.

Ia berhasil mencetak 618 gol dari 632 pertandingan sebelum akhirnya pindah ke klub asal Amerika, New York Cosmos. Jersey Santos bersejarah yang digunakan Pele terjual dengan harga 6.000 pounds atau sekitar Rp 112 juta ketika itu.

3. Jersey away timnas Brasil milik Pele

Jersey termalah di dunia berikutnya masih milik Pele, tetapi yang jersey away timnas Brasil. Jersey away timnas Brasil milik Pele berhasil terjual dengan harga fantastis.

Jersey yang pada tahun 2014 kembali diproduksi dengan varian baru ini terjual seharga 13.000 poundsterling atau lebih dari Rp243 juta dengan cara lelang.

4. Jersey Sir Geoff Hurst final Piala Dunia 1966

Jersey termahal di dunia lainnya adalah milik Sir Geoff Hurst. Pada 1966, timnas Inggris berhasil meraih kemenangan telak atas Jerman Barat dengan skor 4-2 di laga final Piala Dunia.

Pada hari itu juga legenda mereka, Sir Geoff Hurst, mencetak hattrick untuk mengamankan kemenangan Inggris. Lalu, jersey bersejarah tersebut pun dibeli oleh seorang kolektor dengan nilai 91.750 poundsterling atau setara Rp1 miliar.

5. Jersey Pele final Piala Dunia 1970

Jersey termahal di dunia berikutnya masih jersey milik Pele. Jersey yang ia gunakan pada final Piala Dunia 1970 memecahkan rekor sebagai jersey termahal di dunia dengan nilai lebih dari 150.000 pounds atau sekitar Rp2 miliar saat pelelangan.

Pada pertandingan tersebut, Pele memang cukup bersinar dan berhasil mencetak gol pembuka pada menit ke-18 pertandingan untuk membawa Brasil juara Piala Dunia.

Itulah jersey termahal di dunia yang perlu diketahui bola mania.

3 Desain Jersey Klub Lokal Paling Unik

3 Desain Jersey Klub Lokal Paling Unik

Bagi klub sepak bola, jersey bukan hanya sebagai seragam atau salah satu syarat sah untuk bertanding. Jersey bola sudah menjadi identitas dan jati diri yang melekat pada setiap klub.

Oleh sebab itu, biasanya jersey memang didesain khusus dengan warna, corak, motif, hingga siluet yang menggambarkan klub tersebut.

Selain itu, material yang dipakai juga tidak bisa sembarangan karena akan memengaruhi performa pemain di lapangan.

Di Indonesia, ada sejumlah desain jersey klub lokal terunik atau mungkin cenderung nyeleneh, tapi tetap keren dan memiliki ciri khas tersendiri. Penasaran? Intip selengkapnya di bawah ini!

1. Persedikab Kediri Away 2023/2024

Persedikab Kediri merupakan klub sepak bola asal Kediri, Jawa Timur yang sudah berdiri sejak 1989.

Pada musim 2023/2024, Persedikab Kediri berlaga di Liga 3 Indonesia Zona Jatim.

Pada musim ini, Persedikab Kediri bekerja sama dengan Noto Sportswear untuk meluncurkan jersey yang cukup menarik perhatian, terutama jersey away.Jersey Persedikab Kediri away 2023/2024 hadir dengan warna dasar biru muda dan siluet gambar yang unik. Mulai dari gambar persawahan, matahari, hingga tiga orang yang memegang tombak dan tameng.

2. Persikup Kulon Progo Away 2021

Pada musim 2021, Persikup Kulon Progo menjadi salah satu klub yang berlaga di Liga 3 Zona DIY. Ada yang menarik dari tim asal Kabupaten Kulon Progo ini, yaitu jersey away tahun 2021.

Jersey Persikup Kulon Progo away 2021 didesain langsung oleh apparel lokal asal Bantul, Yogyakarta bernama Reds. Mereka menghadirkan jersey yang tak biasa dan jarang kita temukan sebelumnya.

Jersey ini hadir dengan warna dasar kuning serta gambar dua gunung, matahari, jalan berkelok, serta persawahan di sebelah kanan dan rumah di sebelah kiri. Gambar ini mungkin mengingatkanmu pada memori masa kecil saat hampir semua anak-anak menggambar pemandangan ini.

3. PSIS Semarang Third 2022/2023

PSIS Semarang bersama apparel Riors tidak mau ketinggalan menghadirkan jersey unik yang sangat keren dan berkarakter. Jersey PSIS Semarang Third 2022/2023 ini hadir dengan kombinasi warna biru muda hingga biru tua.

Hal yang menarik adalah desain di seluruh bagian jersey berbentuk naga serta asap-asap dan motif keren lainnya.

Bahkan, jersey unik ini sampai dijual di Classic Football Shirts, marketplace terkenal di dunia yang khusus menjual jersey sepak bola jadul hingga terbaru dari berbagai belahan dunia

OOTD Keren ala Dua Lipa Padukan Jersey dengan Celana Seksi

OOTD Keren ala Dua Lipa Padukan Jersey dengan Celana Seksi

PENAMPILAN Dua Lipa memang tidak pernah salah dalam memadukan outfitya. Meskipun hanya menggunakan baju biasa, dia pun bisa membuatnya terkesan modis, bahkan ketika dia menggunakan jersey sepak bola.

Penampilan Dua Lipa dengan jeryes ini pun menjadi inspirasi untuk gaya transisi musim ini. Dia terlihat mengawinkan jersey sepak bola sebagai bagian dari busana layer-nya, penampilannya pun sangat modis.

Seperti dilansir dari akun Instagram-nya, Dua Lipa terlihat foto selfie di depan cermin dengan menggunakan Jersey merah-hitam dengan tulisan “Training Season”.

Jersey ini bukanlah jersey milik AC Milan, melainkan merchandise resmi Dua yang dirilis pada Februari silam.

Perempuan ini mengambil langkah kreatif, memadukan jersey lengan pendek dengan baju putih lengan panjang. Dia pun menghasilkan sentuhan retro yang keren. Melengkapi penampilannya tersebut, Dua Lipa memilih celana trek dan memilih mengikat rambutnya ekor kuda tinggi agar terlihat sporty.

Namun, tak hanya itu, ia juga menginspirasi dengan aksesori-aksesori yang dipilihnya. Anting-anting hoop dan kalung perak menambahkan sentuhan glamor pada penampilannya yang sporty.

Meski Dua Lipa sering terlihat memesona dengan gaun-gaun glamor, ia tidak sungkan untuk memadupadankan busana olahraga dalam gaya kasualnya. Kehadirannya selalu segar dengan sentuhan atletis, bahkan ketika berada di karpet merah.

Bocoran Jersey Euro 2024: Portugal, Jerman dan Belanda

Bocoran Jersey Euro 2024: Portugal, Jerman dan Belanda

Berikut bocoran jersey Euro 2024, ada Inggris, Portugal, hingga Jerman.

Mana jersey negara yang akan bertanding di Euro 2024 yang paling keren?

Untuk diketahui, kompetisi Eropa empat tahunan itu akan berlangsung di Jerman.

Pertandingan Euro 2024 dimulai di Munich pada hari Jumat 14 Juni dan diakhiri dengan final di Berlin pada hari Minggu 14 Juli (Waktu Musim Panas Eropa Tengah).

Bagaimana saja penampakan jersey-jersey klub Euro 2024 tersebut? Simak selengkapnya sebagaimana yang dikutip dari FootyHeadlines

1. Portugal

Jersey kandang Nike Portugal Euro 2024 menampilkan warna merah klasik negara tersebut namun dipadukan dengan warna lain dibandingkan beberapa tahun terakhir.

Warnanya sebagian besar berwarna merah, dipadukan dengan aplikasi hijau dan hitam, ditambah warna krem ​​​​muda untuk Sowoosh, serta nama dan nomornya. Secara resmi, warnanya adalah “University Red/Pine Green/Sail”.

Ya, jersey kandang Portugal Euro 2024 memiliki kerah offset hitam dengan detail hijau – kerah offset yang sama terlihat pada seragam kandang Prancis dan tandang Euro 2024 Belanda.

Hitam/hijau juga digunakan untuk manset lengan dan panel samping.

Nike tidak menggunakan desain grafis untuk seragam kandang Portugal 2024, sehingga warnanya menonjol. Di dalam kerahnya ada tulisan khusus Portugal.

Jersey tandang Nike Portugal 2024 menampilkan desain yang erat kaitannya dengan sejarah Portugal. Kit ini menampilkan grafis menyeluruh dengan pola gaya Azulejo yang memiliki efek kumuh.

Azulejo adalah bentuk ubin keramik berlapis timah Portugis dan Spanyol.

Biasanya digunakan untuk dekorasi dinding dan lantai dan dikenal dengan warna-warna cerah dan desainnya yang rumit.

Dari segi warna, Nike melanjutkan skema warna jersey tandang Piala Dunia 2022.

Seperti seragam Qatar, seragam tandang Portugal 2024 yang baru sebagian besar berbahan Sail.

Nike memadukan jersey sepak bola tandang Portugal Euro 2024 dengan warna biru muda dan biru laut yang sangat gelap, “University Blue” dan “Pitch Blue”.

Nike merilis seragam tandang Portugal dengan warna biru sebagai warna sekunder 10 dan 20 tahun yang lalu, sehingga comeback pada tahun 2024 melanjutkan pola Nike.

Jersey tandang Swoosh of Portugal 2024 berwarna biru tua, sedangkan desainnya berwarna biru muda.

2. Jerman

Jersey kandang Adidas Jerman 2024 memiliki desain yang modern dan luar biasa. Tentu saja, sebagian besar berwarna putih.

Ya, Adidas memadukan kaos kandang Adidas DFB Euro 2024 dengan logo Adidas berwarna hitam dan yang lebih menarik lagi, tiga warna bendera Jerman.

Lengannya hadir dalam gradasi tiga warna bendera Jerman, dengan Tiga Garis putih di atasnya dan efek yang terinspirasi dari seragam Piala Dunia 1994. Ini menciptakan tampilan yang spektakuler.

Di bagian depan seragam kandang Jerman Euro 2024 terdapat pola logo DFB.

Ini juga terinspirasi dari jersey kandang Piala Dunia 1994.

Jersey sepak bola tandang Adidas DFB Euro 2024 memiliki kombinasi warna yang berani dan baru untuk timnas Jerman dengan memadukan warna pink dan ungu.

Secara resmi, warnanya adalah Semi Lucid Fuchsia / Team College Purple .

Adidas memadukan dua warna segar dalam gradasi, dengan bagian atas berwarna merah muda dan bagian bawah berwarna ungu tua tua.

Gradiennya sendiri memiliki skema yang terinspirasi tahun 1994.

Memang benar, warna ini mengingatkan kita pada seragam kiper Jerman di Piala Dunia 1990.

3. Belanda

Jersey kandang Nike Belanda 2024 sebagian besar berwarna “Safety Orange”, gabungan navy (“Blue Void”) dan teal (“Copa”).

Dari segi desain, jersey kandang Belanda Euro 2024 sederhana dan modern (berbeda dengan seragam tandang ). Muncul tanpa pola apa pun, tetapi berwarna oranye solid.

Hanya aplikasi warna navy dan teal yang membuat desain.

Jersey tandang Nike Belanda 2024 sebagian besar berwarna biru tua (‘Biru Void’), dengan warna sekunder oranye, pirus, dan putih.

Ini mirip dengan palet warna seragam kandang Belanda , tentu saja dengan urutan yang berbeda.

Dari segi desain, seragam tandang Belanda Euro 2024 menonjol.

Memiliki desain bermotif oranye dan biru di bagian depan, belakang, dan lengan.

Nike menggunakan kerah v offset yang sama seperti pada seragam kandang Prancis Euro 2024 .

Yang juga tidak biasa adalah logo berwarna yang tidak serasi. Swoosh berwarna putih, sedangkan lambang Belanda berwarna pirus dan biru. Di dalam kerah terdapat detail mahkota.

Ini Dia Jersey Persebaya yang Dinobatkan Paling Keren di Indonesia

Ini Dia Jersey Persebaya yang Dinobatkan Paling Keren di Indonesia

Jersey kandang Persebaya Surabaya musim 1996/1997 mendapatkan penghargaan sebagai jersey klub Indonesia paling keren. Penghargaan ini diberikan oleh Vindes, kanal yang fokus pada budaya pop anak muda Indonesia, melalui akun Instagram resminya.

Jersey yang ikonik ini berhasil mengalahkan berbagai jersey klub Indonesia lainnya dan menempati posisi pertama dalam daftar jersey paling keren sepanjang masa.

Jersey Persebaya Surabaya musim 1996/1997 tidak hanya dikenal karena tampilannya yang keren, tetapi juga memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi. Jersey ini dikenakan oleh para pemain Persebaya saat mereka berhasil meraih gelar juara Liga Indonesia untuk pertama kalinya.

Dengan desain yang sederhana namun elegan, jersey ini menjadi simbol kemenangan dan kejayaan bagi klub yang berjuluk Green Force tersebut.

Desain jersey ini sangat khas dengan dominasi warna hijau yang merupakan identitas Persebaya. Pola yang sederhana, namun stylish membuat jersey ini sangat mudah dipadukan dengan berbagai gaya busana. Bahkan, Vindes menyebutnya sebagai jersey yang “bloke core banget,” cocok untuk dipadukan dengan celana jorts dan kaca mata Peggy Gou. Sentuhan klasik pada jersey ini tetap membuatnya relevan dan digemari oleh banyak kolektor hingga saat ini.

Selain Persebaya Surabaya, jersey-jersey klub Indonesia lainnya juga masuk dalam daftar yang dirilis oleh Vindes. Di posisi kedua, terdapat jersey tandang Persedikab musim 2023/2024.

Jersey ini sempat mencuri perhatian di kalangan kolektor setelah dijual di Classic Football Shirt. Dibuat oleh Noto Sportswear dari Jember dengan desain oleh Tara Yosi, jersey ini menampilkan desain yang modern dan menarik.

Posisi ketiga dalam daftar ini ditempati oleh jersey kandang PSMS Medan musim 1995/1996. Pada era Liga Dunhill, semua klub diwajibkan menggunakan sponsor yang sama, namun jersey PSMS ini dianggap yang paling menarik. Dengan warna hijau retro, jersey ini mengusung nuansa nostalgia yang kental, membuatnya sangat diminati oleh para penggemar dan kolektor.

Jersey kandang Persik Kediri musim 2006/2007 menduduki posisi keempat. Jersey ini dikenakan oleh pemain-pemain bintang seperti Cristian Gonzales, Budi Sudarsono, dan Danilo Fernando saat mereka meraih gelar juara Liga Djarum. Desainnya yang unik dengan warna ungu muda dan motif titik-titik melintang membuatnya sangat nyentrik dan berkesan.

Terakhir, di posisi kelima, terdapat jersey ketiga PSIS Semarang musim 2022/2023. Jersey ini menampilkan gambar makhluk mitologi Semarang, “Warak Ngendog,” yang membuat desainnya sangat ramai namun tetap menarik. Kombinasi warna dan gambar tersebut membuat jersey ini terlihat seperti jajanan BKT, tetapi tetap memancarkan aura keren yang tak terbantahkan.

Penilaian yang dilakukan oleh Vindes tentu tidak hanya didasarkan pada aspek estetika semata, tetapi juga nilai sejarah dan simbolisme yang melekat pada setiap jersey.

Jersey Persebaya Surabaya musim 1996/1997, misalnya, tidak hanya dilihat dari tampilannya yang keren, tetapi juga dari momen-momen bersejarah yang menyertainya. Setiap kali melihat jersey tersebut, para penggemar tentu akan teringat akan kejayaan dan perjuangan para pemain Persebaya di masa lalu.

Persebaya Surabaya sendiri merupakan salah satu klub sepak bola paling sukses dan memiliki basis pendukung yang sangat besar di Indonesia. Dengan julukan Green Force, klub ini telah menorehkan berbagai prestasi gemilang sepanjang sejarahnya.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika jersey kandang musim 1996/1997 ini mendapatkan tempat spesial di hati para penggemar sepak bola.

Jersey ini tidak hanya menjadi simbol kebanggaan bagi para pendukung Persebaya, tetapi juga menjadi objek koleksi yang sangat dicari oleh para kolektor jersey. Banyak kolektor yang rela merogoh kocek dalam-dalam untuk mendapatkan jersey ini karena nilai historis dan keindahannya. Setiap detail pada jersey ini, mulai dari desain hingga bahan yang digunakan, menunjukkan kualitas dan keahlian yang tinggi dalam pembuatannya.

Vindes sebagai kanal yang fokus pada budaya pop anak muda Indonesia, telah memberikan pengakuan yang layak kepada jersey-jersey terbaik klub-klub Indonesia. Melalui daftar yang dirilisnya, Vindes tidak hanya memberikan apresiasi kepada desain-desain jersey yang keren, tetapi juga mengingatkan kita akan momen-momen bersejarah dalam sepak bola Indonesia.

Setiap jersey yang masuk dalam daftar ini memiliki cerita dan nilai sejarah yang berbeda-beda, membuatnya menjadi lebih dari sekadar pakaian olahraga.

Bagi para penggemar Persebaya, pengakuan ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri. Jersey kandang musim 1996/1997 ini menjadi bukti nyata bahwa kejayaan dan prestasi yang diraih klub tidak akan pernah terlupakan. Jersey ini akan terus dikenang sebagai simbol dari kemenangan dan kebanggaan Persebaya Surabaya.

Dengan masuknya jersey kandang Persebaya Surabaya musim 1996/1997 ke dalam daftar jersey klub Indonesia paling keren, diharapkan semakin banyak orang yang mengenal dan menghargai sejarah serta prestasi yang telah diraih oleh klub-klub sepak bola di Indonesia. Jersey ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Persebaya dan para pendukungnya, tetapi juga bagi seluruh pencinta sepak bola di Tanah Air.

Sebagai penutup, penghargaan ini bukan hanya milik jersey Persebaya Surabaya musim 1996/1997 semata, tetapi juga milik seluruh penggemar sepak bola Indonesia. Setiap jersey dalam daftar ini mewakili kisah perjuangan, kemenangan, dan kebanggaan yang patut kita rayakan bersama.

Semoga penghargaan ini dapat memotivasi klub-klub sepak bola di Indonesia untuk terus berkarya dan meraih prestasi yang lebih gemilang di masa depan.